Jumat, 17 Agustus 2012

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kodrati manusia yang selalu mempunyai rasa ingin tahu telah membawa pada penalaran untuk berfikir sebagai upaya mencapai kesempurnaan hidupnya, kesempurnaan inilah yang memacu potensi – potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan dan memotivasinya untuk belajar. Dalam pandangan filsafat pendidikan manusia adalah makhluk yang dapat dan harus dididik, Langeveld merinci hal ini dalam tiga hakekat kemanusiaan, yakni makhluk yang dapat dididik (educable animal), makhluk yang harus dididik (animal educandum) dan makhluk yang disamping dapat dan harus dididik juga dapat mendidik (animal education) (Pesatren Masa Depan : 182), jelaslah serangakaian proses pendidikan merupakan usaha untuk membimbing dan mengarahkan potensi yang dimiliki untuk mencapai kesempurnaan hidup.

SEJARAH PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Pengantar
Suatu hal yang tidak terlepas dalam wacana pendidikan di Indonesia adalah Pondok Pesantren. Ia adalah model sistem pendidikan pertama dan tertua di Indonesia. Keberadaannya mengilhami model dan sistem-sistem yang ditemukan saat ini. Karenanya banyak pakar, baik lokal maupun internasional melirik Pondok Pesantren sebagai bahan kajian.
Pendidikan Pondok Pesatren merupakan Lembaga Pendidikan Islam yang keunikannya serta simbol – simbol yang dipergunakannya tidak akan pernah ditemukan di Lembaga Islam mananapun didunia, sebuah lembaga pendidikan yang sama sekali berbeda dari pakem induknya, yang denganya proses islamisasi jawa, tidak meneteskan darah dalam upaya penyebaran ajaran agama, sebuah revolusi agama tanpa ada sama sekali korban nyawa, agama yang pada awalnya ditolak mentah – mentah dipulau jawa ini, dengan ketelitian dan penelitian mendalam oleh tokoh – tokoh islam pada masa awal penyebaran ajaran islam di Indonesia telah mengantarkan pada keberhasilan penyebaran islam di bumi jawa.[1]